Karya : NABILAH
Pagi yang cerah.
Di ufuk timur tersising sang fajar.
Samar-samar terlihat sang mentari mulai terbit.
Kicauan Burung pagi terdengar sayup dikejauhan.
Lambaian dedaunan terhembus angin di pagi hari.
Menambah indahnya panorama pagi.
Tapi, Hati yang pilu terasa hampa.
Derap langkah makin tak terarah
Hari terang seakan buta, Rasa manis seakan pahit.
Hidup bagai sebatangkara.
Hari demi hari semakin tak berarti.
Hidup hanya bersandar pada sang pencipta.
Kemudian, Kau datang.
Kau datang bagai Pelita hidup.
Kau beri minum dikala kehausan.
Kau beri makan dikala kelaparan.
Kau beri sinar dikala kegelapan.
Kau buka tabir semu yang terpencil.
Kau hibur dikala sedih melanda hati.
Kau bagai taman seribu teman, Kawan seribu kawan.
Selalu terkenang kebaikanmu.
Selalu terkenang budi Luhurmu.
Selalu terkenang Pengorbananmu.
Selalu terkenang Di sepanjang waktu.
Selalu teralir Do’a suci untukmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar